TERJEMAHAN
MENU TANBAHAN
- Prota
- Promes
- B S E
- Materi Pelajaran
- Soal Latihan
- Artikel
- KBBI
- Soal Online
- Blog
- Daftar Anggota
LINK EDUKASI
ARSIP BLOG
PENGIKUT
Pengunjung
Diberdayakan oleh Blogger.
Rabu, 26 September 2012
NASKAH LOMBA MEMBACA BERITA
2:27:00 AM |
Diposting oleh
mgmpbin@blogspot.com
Paket : A
Universitas
Wiraraja Sumenep Orientasi 749 Mahasiswa Baru
Sebanyak 741 mahasiswa baru,
Universitas Wiraraja sumenep, Senin pagi mengikuti kegiatan Pengenalan
Kehidupan Kampus (PKKMB). Acara rutin
tahunan ini, digelar di halaman kampus dengan tujuan untuk mengenalkan tata
cara perkuliahan di Universitas serta untuk menggembleng mental para mahasiswa
baru.
Acara
Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang dilaksanakan oleh
Universitas Wiraraja Sumenep ini , berlangsung khidmat. Tampak 749 mahasiswa
baru, Rektor, Ketua yayasan, dosen dan civitas akademika Universitas tersebut
hadir dalam acara ini .
Ratusan mahasiswa tampak
memakai atribut khas orientasi yang dipersiapkan untuk dipakai selama orientasi
berlangsung. Alwiyah, Rektor Universitas
berjuluk kampus camara ini mengatakan, bahwa PKKMB ini merupakan program rutin tahunan yang
digelar khusus bagi mahasiswa yang baru masuk di Universitas. Dengan kegiatan
ini diharapakan, para mahasiswa baru dapat mengenal tata cara menjadi mahasiswa
serta mempersiapkan mental dari yang sebelumnya siswa, menjadi diri seorang
mahasiswa.
Menurut alwiyah, penerimaan
mahasiswa pada tahun akademik 2012-2013 ini, merupakan penerimaan yang sangat memuaskan,
pasalnya Unija mampu menjaring mahasiswa sebanyak 749 mahasiswa. Padahal
sebelumnya ia hanya menargetkan 700 mahasiswa.
Lebih lanjut Alwiyah berharap,
para mahasiswa barunya mampu menjadi mahasiswa yang mandiri, dan tidak selamanya
bergantung pada orang lain. Selain itu juga diharapkan, mahasiswa mampu menjadi
mahasiswa kreatif dan inovatif serta cendikiawan Madura yang berkhlakul karimah
. Di akhir acara pembukaan PKKMB ini, digelar pelepasan seribu balon yang dilakukan
rektor dengan didampingi ketua yayasan H. Kurniadi Wijaya. Pelebasan balon ini
sebagai simbol dimulainya pekan orientasi di lembaga setempat.
Pendapatan Sumenep Tahun 2012
Meningkat
Empat Komisi di DPRD Sumenep
menyampaikan hasil pembahasan perubahan APBD 2012 bersama satuan kerja perangkat
daerah (SKPD) . Pembahasan ini dilakukan dalam Sidang Paripurna laporan komisi
tentang raperda perubahan APBD 2012 di gedung Paripurna DPRD setempat. Rapat
yang dihadiri sejumlah anggota DPRD dan pimpinan SKPD ini ditindaklanjuti
dengan penandatanganan kesepakatan antara legislatif dan eksekutif oleh ketua
DPRD Imam HASYIM dan wakil Bupati Sumenep Sungkono Siddik.
Dari hasil pembahasan di
tingkat komisi-komisi dan badan anggaran DPRD Sumenep diketahui, pendapatan
pada perubahan APBD 2012 secara komulatif mengalami penambahan sebesar 59
milyar 269 juta 179 ribu rupiah. Dari semula 1 triliun 263 milyar 449 juta,
bertambah menjadi 1 triliun 322 milyar 718 juta 986 ribu. Diharapkan, program
kegiatan yang dianggarkan pada pak APBD 2012 ini dilaksanakan sesuai schedule
atau jadwal yang telah direncanakan.
Paket : B
PETUGAS HAJI KEMENAG SUMENEP HARUS LAYANI CJH
SECARA OPTIMAL
Sebanyak
empat pegawai Kantor Kementerian Agama
(Kemenag) kabupaten Sumenep, ditunjuk sebagai petugas haji untuk mendampingi
para Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten setempat. Keempat petugas haji dari pegawai Kantor Kemenag
Kabupaten Sumenep, satu di antaranya adalah Kepala Kantor Kemenag setempat, Drs.
H. Idham Cholid, MH bersama tiga pegawai lainnya, yakni Moh Anif, Ahmad Madani,
dan Wakid Romsi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Drs. H. Moh Saleh, M.Si saat memberikan sambutan pada acara selamatan pemberangkatan petugas haji di Kantor Kemenag, Kamis (20/09/2012) menjelaskan, para petugas haji yang menyandang tugas mulia sebagai pendamping Calon Jemaah Haji Sumenep, harus melaksanakan tugasnya secara baik, dan memberikan pelayanan secara optimal.
Menurut Sekdakab Sumenep, H. Moh. Saleh, bahwa petugas haji ini diberangkatakan oleh negara melalui APBN. Jadi sudah selayaknya melayani para CJH Sumenep sebaik mungkin. Selanjutnya dia berharap agar para petugas betul-betul maksimal dalam melaksanakan tugas, sekalipun di lapangan nanti akan dijumpai banyak persoalan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Drs. H. Moh Saleh, M.Si saat memberikan sambutan pada acara selamatan pemberangkatan petugas haji di Kantor Kemenag, Kamis (20/09/2012) menjelaskan, para petugas haji yang menyandang tugas mulia sebagai pendamping Calon Jemaah Haji Sumenep, harus melaksanakan tugasnya secara baik, dan memberikan pelayanan secara optimal.
Menurut Sekdakab Sumenep, H. Moh. Saleh, bahwa petugas haji ini diberangkatakan oleh negara melalui APBN. Jadi sudah selayaknya melayani para CJH Sumenep sebaik mungkin. Selanjutnya dia berharap agar para petugas betul-betul maksimal dalam melaksanakan tugas, sekalipun di lapangan nanti akan dijumpai banyak persoalan.
Biasanya,
persoalan yang sering terjadi ketika berada di Tanah Suci Mekkah, di antaranya
adalah rebutan penginapan, dan terlambatnya penyediaan makanan. Oleh karena itu
Sekdakab Sumenep, H. Moh. Saleh berharap agar permasalahan itu tidak sampai terjadi
pada CJH Sumenep.
Sementara, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sumenep, Drs. H. Idham Cholid, MH mengungkapkan, keberangkatannya sebagai petugas haji bersama tiga pegawainya adalah ketentuan dari pemerintah pusat. Menurutnya mereka hanya melaksanakan tugas dan seluruh biaya ditanggung pemerintah. Jadi mereka akan mengemban amanah ini sebaik mungkin dengan membimding para CJH Sumenep, agar menjadi haji mabrur.
Calon Jemaah Haji kabupaten Sumenep tahun 2012 ini sebanyak 1.035 orang, yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 16 dan 17, berangkat dari Sumenep ke Sukolilo, Surabaya, pada tanggal 26 September 2012, terpusat di GOR A. Yani Pangligur, Sumenep. Sedangkan yang tergabung pada Kloter 18, pemberangkatannya bergabung dengan CJH asal Kabupaten Tulungagung. Menurut penjelasan Sekdakab , meskipun pemberangkatannya berbeda, namun nantinya seluruh CJH Sumenep akan tiba secara bersamaan di tanah suci mekkah.
Sementara, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sumenep, Drs. H. Idham Cholid, MH mengungkapkan, keberangkatannya sebagai petugas haji bersama tiga pegawainya adalah ketentuan dari pemerintah pusat. Menurutnya mereka hanya melaksanakan tugas dan seluruh biaya ditanggung pemerintah. Jadi mereka akan mengemban amanah ini sebaik mungkin dengan membimding para CJH Sumenep, agar menjadi haji mabrur.
Calon Jemaah Haji kabupaten Sumenep tahun 2012 ini sebanyak 1.035 orang, yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 16 dan 17, berangkat dari Sumenep ke Sukolilo, Surabaya, pada tanggal 26 September 2012, terpusat di GOR A. Yani Pangligur, Sumenep. Sedangkan yang tergabung pada Kloter 18, pemberangkatannya bergabung dengan CJH asal Kabupaten Tulungagung. Menurut penjelasan Sekdakab , meskipun pemberangkatannya berbeda, namun nantinya seluruh CJH Sumenep akan tiba secara bersamaan di tanah suci mekkah.
Pendapatan Sektor Wisata Kabupaten
Sumenep Meningkat
Musim
liburan sekolah, menjadi keuntungan tersendiri sektor pariwisata di kabupaten
Sumenep. Pasalnya, pada masa liburan sekolah ini, banyak siswa di kabupaten
Sumenep dan juga luar Sumenep mengunjungi tempat-tempat wisata di kabupaten
paling Timur Madura ini. Bambang Irianto kepala Dispubparpora Sumenep
mengatakan, saat ini pendapatan di sektor wisata, khusus museum keraton Sumenep
memasuki bulan ke-6 tahun 2012, pendapatannya telah mencapai 17 juta rupiah.
Padahal, untuk seluruh tempat-tempat wisata yang ada di Sumenep, pemerintah
hanya menargetkan 21 juta rupiah.
Bambang
memperkirakan pendapatan sektor wisata akan melebihi dari target yang ada.
Sebab, jika keraton saja kini sudah meraup pendapatan sebesar 17 juta rupiah,
tempat wisata lainnya seperti pantai Lombang, pantai Slopeng, dan yang lain,
tentu juga mengalami peningakatan pendapatan. Bambang berharap, ke depan tempat
wisata Sumenep terus akan mendongkrak PAD Sumenep, sehingga mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat Sumenep.
Paket
: C
AKADEMI KOMUNITAS, CETAK
GENERASI TERAMPIL TI DAN MULTI MEDIA
Kabupaten Sumenep mendapat kepercayaan dari Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) bersama 20 Kabupaten/Kota se-Indonesia untuk melaksanakan pendidikan perguruan tinggi, yakni Akademi Komunitas Negeri.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sumenep, Drs. H. Yayak Nurwahyudi, M.Si kepada News Room, Jumat (14/09) mengungkapkan, kepercayaan yang diberikan pihak Dikti sebelumnya memang dilakukan seleksi sejumlah Kabupaten/Kota sejak bulan Oktober 2011 lalu, dan ternyata Sumenep salah satu Kabupaten yang terpilih.
Akademi Komonitas Negeri ini dirancang untuk mendidik putra-putri lulusan SMA dan sederajat untuk memiliki keterampilan dibidang Teknologi Informasi (TI) dan Multi Media. Untuk tahun 2012 ini, Akademi Komonitas Negeri di Sumenep ini akan menerima sebanyak 120 siswa dengan komposisi 2 kelas untuk TI dan 2 kelas untuk Multi Media, yang dibuka hingga tanggal 20 September 2012. Sedangkan tempat perkuliahan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Batuan.
Dijelaskan, untuk menunjang program DIKTI tersebut, Kabupaten Sumenep juga mendukung pelaksanaan pendidikan tersebut, sehingga diharapkan biaya perkuliahan lebih ringan. Yakni, hanya dikenakan biaya pendaftaran, dan selama kuliah untuk biaya laboratorium dan sarana pembelajaran lainnya sudah ditanggung.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sumenep, Drs. H. Yayak Nurwahyudi, M.Si berharap, agar kehadiran perguruan tinggi ini mudah-mudahan dapat direspon positif oleh masyarakat, khususnya genersi muda di Sumenep, sehingga mereka nantinya mampu bersaing di dunia kerja dan usaha khususnya terkait dengan bidang TI dan Multi Media.
Kabupaten Sumenep mendapat kepercayaan dari Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) bersama 20 Kabupaten/Kota se-Indonesia untuk melaksanakan pendidikan perguruan tinggi, yakni Akademi Komunitas Negeri.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sumenep, Drs. H. Yayak Nurwahyudi, M.Si kepada News Room, Jumat (14/09) mengungkapkan, kepercayaan yang diberikan pihak Dikti sebelumnya memang dilakukan seleksi sejumlah Kabupaten/Kota sejak bulan Oktober 2011 lalu, dan ternyata Sumenep salah satu Kabupaten yang terpilih.
Akademi Komonitas Negeri ini dirancang untuk mendidik putra-putri lulusan SMA dan sederajat untuk memiliki keterampilan dibidang Teknologi Informasi (TI) dan Multi Media. Untuk tahun 2012 ini, Akademi Komonitas Negeri di Sumenep ini akan menerima sebanyak 120 siswa dengan komposisi 2 kelas untuk TI dan 2 kelas untuk Multi Media, yang dibuka hingga tanggal 20 September 2012. Sedangkan tempat perkuliahan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Batuan.
Dijelaskan, untuk menunjang program DIKTI tersebut, Kabupaten Sumenep juga mendukung pelaksanaan pendidikan tersebut, sehingga diharapkan biaya perkuliahan lebih ringan. Yakni, hanya dikenakan biaya pendaftaran, dan selama kuliah untuk biaya laboratorium dan sarana pembelajaran lainnya sudah ditanggung.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sumenep, Drs. H. Yayak Nurwahyudi, M.Si berharap, agar kehadiran perguruan tinggi ini mudah-mudahan dapat direspon positif oleh masyarakat, khususnya genersi muda di Sumenep, sehingga mereka nantinya mampu bersaing di dunia kerja dan usaha khususnya terkait dengan bidang TI dan Multi Media.
SEBANYAK 48 OBJEK PENGHALANG
PENERBANGAN AKAN DITERTIBKAN
Demi kelancaran dan keselamatan operasi penerbangan di kawasan Bandar Udara (Bandara) Trunojoyo, Sumenep, sebanyak 48 objek penghalang akan ditertibkan. Di antara objek penghalang itu adalah tower pemancar radio, tower operator seluler, tiang listrik, dan bukit.
Kasatker Bandara Trunojoyo Sumenep, Dwi Ariyanto menjelaskan, penertiban bagi 48 objek penghalang itu sesuai ketentuan, karena lokasinya masih berada pada jarak 15 kilometer. Aturannya memang jarak 15 kilometer dari Bandara tidak boleh ada objek penghalang. Hasil evaluasi, untuk wilayah Sumenep ada sekitar 48 objek penghalang yang harus ditertibkan, karena dinilai mengganggu stabilitas bandara ketika beroperasi.
Dwi mengungkapkan, dari 48 objek penghalang itu terbanyak adalah tower operator seluler yang mencapai 15 objek. Penertiban objek penghalang itu, kata Dwi, dalam bentuk dikurangi atau dipotong sesuai kebutuhan operasional Bandara. Sebab bandara tidak akan berjalan secara maksimal kalau objek penghalang itu belum ditertibkan. Rencananya Bandara ini akan mulai beroperasi tahun ini.
Pihaknya telah mengirim surat kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep terkait 48 objek penghalang yang harus ditertibkan. Isinya meminta agar pemerintah melakukan penertiban atas puluhan objek penghalang itu.
Lebih lanjut Dwi Ariyanto menegaskan, bahwa tidak ada toleransi bagi 48 objek penghalang. Semua harus ditertibkan demi menjaga stabilitas operasi Bandara. Sebab, kalau tidak ditertibkan, pesawat mempunyai alasan untuk tidak singgah di Bandara Trunojoyo, karena takut tersangkut diobjek penghalang tersebut.
Demi kelancaran dan keselamatan operasi penerbangan di kawasan Bandar Udara (Bandara) Trunojoyo, Sumenep, sebanyak 48 objek penghalang akan ditertibkan. Di antara objek penghalang itu adalah tower pemancar radio, tower operator seluler, tiang listrik, dan bukit.
Kasatker Bandara Trunojoyo Sumenep, Dwi Ariyanto menjelaskan, penertiban bagi 48 objek penghalang itu sesuai ketentuan, karena lokasinya masih berada pada jarak 15 kilometer. Aturannya memang jarak 15 kilometer dari Bandara tidak boleh ada objek penghalang. Hasil evaluasi, untuk wilayah Sumenep ada sekitar 48 objek penghalang yang harus ditertibkan, karena dinilai mengganggu stabilitas bandara ketika beroperasi.
Dwi mengungkapkan, dari 48 objek penghalang itu terbanyak adalah tower operator seluler yang mencapai 15 objek. Penertiban objek penghalang itu, kata Dwi, dalam bentuk dikurangi atau dipotong sesuai kebutuhan operasional Bandara. Sebab bandara tidak akan berjalan secara maksimal kalau objek penghalang itu belum ditertibkan. Rencananya Bandara ini akan mulai beroperasi tahun ini.
Pihaknya telah mengirim surat kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep terkait 48 objek penghalang yang harus ditertibkan. Isinya meminta agar pemerintah melakukan penertiban atas puluhan objek penghalang itu.
Lebih lanjut Dwi Ariyanto menegaskan, bahwa tidak ada toleransi bagi 48 objek penghalang. Semua harus ditertibkan demi menjaga stabilitas operasi Bandara. Sebab, kalau tidak ditertibkan, pesawat mempunyai alasan untuk tidak singgah di Bandara Trunojoyo, karena takut tersangkut diobjek penghalang tersebut.
Selamat Berlomba .............. !
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar